Rabu, 17 November 2010

perkembangbiakan makhluk hidup

D Perkembangbiakan Hewan
Apakah kamu mempunyai hewan piaraan? Bagaimana cara berkembang biaknya? Hewan ada yang dapat berkembang biak dengan cara bertelur, melahirkan, dan ada yang bertelur dan melahirkan. Bagaimana ciri-ciri hewan yang bertelur dan yang melahirkan? Lakukan kegiatan berikut ini.
1. Bertelur
Pernahkah kamu melihat isi telur ayam? Isi telur ayam merupakan hasil pembuahan antara sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Ayam 19 Cara Perkembangbiakan Makhluk Hidup betina akan menghasilkan sel kelamin betina disebut sel telur, ayam jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan disebut sel sperma.. Pertemuan sel telur dan sperma terjadi melalui perkawinan antara hewan betina dan jantan. Setelah itu akan terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot. Ayam jantan membuahi sel telur saat sel telur masih ada di dalam tubuh ayam betina. Pada hewan ini, zigot dilindungi oleh cangkang kemudian dikeluarkan dari tubuh induknya yang disebut telur. Telur kemudian dierami sampai menetas


2. Melahirkan
Pernahkah kamu melihat hewan yang melahirkan? Hewan jantan akan membuahi sel telur dalam tubuh hewan betina. Zigot hasil pembuahan ini akan tumbuh menjadi janin. Janin tumbuh di dalam tubuh induknya. Saat ini hewan dikatakan hamil. Makin lama perut hewan makin besar. Setelah janin membentuk anak hewan dengan sempurna, induk hewan akan melahirkan. Setelah melahirkan, induk hewan akan menyusui anaknya.
Berkas:Kucing & sapi
Lamanya hamil tiap jenis hewan berbeda-beda. Untuk gajah 12 bulan, sedangkan kelinci 30 hari. Hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan disebut vivipar. Coba berikan contoh hewan lainnya yang melahirkan.

3. Hewan yang Bertelur dan Melahirkan
Apakah kamu pernah melihat buaya melahirkan? Anak buaya tumbuh di dalam telur semasa telur masih ada di perut induknya. Kemudian telur dikeluarkan, menetas, dan keluar anaknya. Hewan demikian berkembang biak dengan bertelur dan melahirkan. Contoh lainnya hewan yang berkembang biak dengan bertelur dan melahirkan yaitu ular dan kadal.

E Perkembangbiakan Tumbuhan
Apakah kamu pernah menanam tumbuhan? Bagian apakah yang kamu tanam? Bagian tumbuhan yang ditanam untuk memperoleh tumbuhan baru disebut alat perkembangbiakan. Perkembangbiakan tumbuhan dapat melalui biji, tunas, cangkok, dan stek. Sebelum mempelajari cara perkembangbiakan, coba berikan contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan biji, tunas, cangkok, dan stek. Tulis dalam bentuk tabel seperti contoh berikut ini. Tabel 2.2 Tumbuhan dan cara berkembang biaknyaPerkembangbiakan dengan bagian tubuh tumbuhan atau tanpa melalui perkawinan disebut juga perkembangbiakan cara vegetatif. Perkembangbiakan dengan biji disebut perkembangbiakan dengan cara generatif. Dapatkah kamu membedakan perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif atau generatif?

a. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Pembiakan vegetatif tanpa bantuan manusia disebut pembiakan vegetatif alami. Alat pembiakannya tumbuh dengan sendirinya dari tumbuhan melalui tunas, umbi, spora, dan rhizoma.
1) Tunas
Pernahkah kamu memperhatikan tanaman cocor bebek? Pada tepi dan ujung daun yang telah tua terdapat tunas. Jika ditanam, tunas itu akan tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas itu disebut tunas adventif. Tanaman lain yang berkembang biak dengan tunas, yaitu pisang, cemara, bambu, sukun, dan tebu. Pada tanaman ini tunas adventif tumbuh pada akar.

2) Spora
Jenis tanaman paku-pakuan sering ditanam orang sebagai tanaman hias, contohnya suplir. Pada bagian bawah daunnya terdapat titik-titik berwarna cokelat yang disebut spora. Spora berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Jika spora jatuh ke tanah, akan tumbuh tanaman baru.

3) Umbi
Pernahkah kamu melihat umbi jalar yang ada tunasnya? Umbi ada yang berupa umbi batang, umbi akar, dan umbi lapis.
Jika tanaman yang berkembang biak dengan umbi ditanam, dari umbi keluar akar dan tunas sehingga tumbuh tanaman baru. Umbi yang ditanam menjadi sumber makanan bagi pertumbuhan tanaman sebelum mengisap makanan sendiri dari tanah. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi: Umbi batang : kentang Umbi lapis : bawang merah, bawang putih. Umbi akar : wortel, umbi jalar.

4) Rhizoma
Amati kencur, lengkuas, dan kunyit yang ada di rumahmu. Kamu akan menemukan ruas-ruas batang. Jika ruas-ruas itu ditanam akan tumbuh tanaman baru. Tumbuhan tersebut berkembang biak dengan rhizoma. Rhizoma disebut juga akar tinggal atau akar tongkat. Rhizoma sebenarnya adalah batang yang tumbuh di dalam tanah.

1) Stek
Stek adalah cara pembiakan dengan menanam bagian dari tanaman, misalnya batang. Contoh pembiakan dengan stek, misalnya pada ketela pohon dan tebu. Bagaimana cara pembiakan dengan stek Keuntungan pembiakan secara cangkok adalah tanaman baru akan cepat besar dan berbuah, serta memiliki sifat induknya. Artinya, jika buah induknya besar-besar dan manis, maka sifat buah hasil cangkokan akan sama, yaitu buahnya besar dan manis. Sebaliknya, pembiakan dengan biji, tumbuhan akan lama menjadi besar dan lama berbuahnya, serta sifatsifatnya dapat berbeda dengan induknya.
2. Berkembang Biak dengan Cara Generatif
Ada berbagai tumbuhan yang berkembang biak menggunakan biji. Biji terbentuk dari hasil penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan dan pembuahan terjadi pada tanaman yang memiliki bunga. Perkembangbiakan ini dinamakan perkembangbiakan generatif.
a. Penyerbukan dan Pembuahan
Bagian bunga yang merupakan alat untuk berkembang biak adalah benang sari dan putik. Benang sari merupakan alat kelamin jantan, putik merupakan alat kelamin betina. Penyerbukan terjadi apabila serbuk sari jatuh pada kepala putik. Selanjutnya akan terjadi pembuahan dalam bakal buah. Pembuahan, yaitu bersatunya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina membentuk individu baru. Setelah terjadi pembuahan, akan menjadi buah yang di dalamnya mengandung biji. Pada biji terdapat bakal calon tumbuhan baru. Jika biji telah masak dapat ditanam dan akan tumbuh menjadi tanaman baru. Biji merupakan hasil penyerbukan dan pembuahan, serta menjadi alat berkembang biak.
b. Faktor Pembantu Penyerbukan
Pernahkah kamu melihat lebah hinggap pada bunga? Lebah dapat membantu penyerbukan. Penyerbukan akan terjadi setelah bunga itu masak. Penyerbukan dapat dibantu oleh angin, hewan, dan manusia. Hewan lain yang dapat membantu penyerbukan, misalnya kupu-kupu dan burung. Serbuk sari yang kena tubuh hewan dapat mengenai putik sehingga serbuk sari menempel pada putik karena kepala putik mengandung semacam perekat
Tanaman yang pernyerbukannya dibantu hewan misalnya jeruk, belimbing, dan kapuk randu. Berbagai jenis tumbuhan seperti jagung, padi, dan rumput-rumputan, serbuk sarinya terbawa dengan perantaraan angin. Untuk meningkatkan produksi pertanian, proses penyerbukan dapat dilakukan oleh manusia untuk memperoleh bibit unggul. Contohnya, tanaman anggrek dan buah-buahan.
c. Macam-Macam Penyerbukan
Tumbuhan banyak sekali macamnya. Penyerbukannya pun bermacam-macam. Penyerbukan di bedakan menjadi 3 jenis. 1. Penyerbukan sendiri, artinya serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari bunga sendiri. 2. Penyerbukan silang, artinya serbuk sari berasal dari tumbuhan lain, tetapi yang sejenis. 3. Penyerbukan buatan, artinya manusia dengan sengaja menyerbukkan. Hal ini sengaja dilakukan untuk mendapatkan tanaman jenis baru. Misalnya pada tumbuhan vanili.
Berdasarkan asal serbuk sarinya, tumbuhan dibagi menjadi 2 macam yaitu tumbuhan berumah satu dan tumbuhan berumah dua. Tumbuhan berumah satu, artinya pada satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina, misalnya, tumbuhan jagung dan ketimun. Tumbuhan berumah dua, artinya bunga jantan dan bunga betina terpisah pada pohon lain. Satu pohon hanya mempunyai bunga jantan saja atau betina saja. Misalnya, tumbuhan salak dan pakis haji.

Jumat, 22 Oktober 2010

planet venus

1 Pengertian

• Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.

• Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah planet Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan berevolusi dalam waktu 224,7 hari. Dan berotasi selama 249,0 hari. Planet ini tidak memiliki satelit alam seperti planet merkurius. Ukuran planet ini hampir sama dengan bumi jugu planet ini adalah yang paling dekat dengan bumi. Diameter venus adalah 108,2 Juta Km.

Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Kadang-kadang juga venus terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus dinamakan bintang senja, bintang barat, atau bintang kejora.

Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.

2 Bagian Luar Planet Venus

Planet venus sering di tutupi awan padat. Atmosfer venus terdiri dari Karbondioksida dan nitrogen. Temperatur permukaan venus sangat tinggi, yaitu 480°C, sehingga tidak mungkin ada air dalam wujud cair.

Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.

 3 Refrensi

http://indra-tatasurya.blogspot.com/2009/03/planet-venus.html

www.wikipedia.com

www.google.com

Jumat, 15 Oktober 2010

MITOS NYI RORO KIDUL

Konsep Bahari Defensif Kerajaan Mataram

mirunggan kagem eyang resink 1)
ugi kagem ita, yuyud, mas wahana, para kadang ingkang
kesengsem

Konsep penyatu-ragaan Senapati - Lara Kidul: konsep politik
SEKITAR tujuh kilometer arah selatan desa Pleret Kotagede, terletak desa Ngrasawuni. Di arah timur dan timur laut desa ini konon dahulu menjadi tempat Sang Senapati dan Nyai Lara berkencan. Bekas bekas yang masih diingat dalam cerita tutur orang ialah: gua dan bukit yang disebut Gunung Payung. Di bukit ini terdapat dua makam. Yang satu makam kuda sembrani, kuda bersayap kendaraan Senapati, yang bekas telapak nya tercetak pada "batu gilang" di dekat situ. Yang lain "makam kama", yaitu makam sperma Senapati yang tetes di tanah di bukit itu.

Kesatu ragaan Pandawa Pandu dengan Pandawa Lelembut di Astina sejatinya merupakan kesatu ragaan politik. Begitu juga perkawinan Lara Kidul dengan Senapati pada dasarnya perkawinan politik. Senapati memperoleh kedaulatan atas wilayah Mataram, di samping Laut Selatan yang tak berbatas itu. Ini sekaligus merupakan satu deklarasi politik Sutawijaya di depan Adiwijaya, ayah angkatnya. Deklarasai, bahwa Mataram bukan penerus Pajang, baik de facto maupun de iure. Dengan itu pula,
sekaligus untuk "menggertak" lawan lawan nya, Senapati memamerkan kelebihan lelembut istrinya itu di depan segenap makhluk halus yang tak terbilang banyak nya:
'Gung pra peri perayangan ejim
sumiwi Sang Sinom
Prabu Rara yekti gedhe dhewe.
(kutipan dari "Babad Nitik")
saya terjemahkan:
segenap makhluk halus jin
bersembah pada Sang Ratu
yang besar tak bertara

Saya sependapat dengan Ben Anderson yang melihat benteng (saya tambah: juga "jagang" atau parit) di sekeliling kraton Yogya dan Solo, terutama bukan sebagai barikade terhadap tentara musuh, tapi lebih merupakan pernyataan tentang garis batas antara "krama" dan "ngoko", antara "priyagung" dan "wong cilik".*

Walaupun begitu terdapat beda, yang seperti bumi dan langit, antara dasar konsepsi pada lakon carangan "Babad Alas Wanamarta" dengan legenda "Babad Alas Mentaok". Jika pada yang pertama bersifat materiel, pada yang kedua bersifat im-
materiel. Yang pertama kenyataan dihadapi sebagai dan dengan kenyataan, yang kedua kenyataan dihadapi sebagai dan dengan impian. Maka dari itu dunia pedalangan ditutup dengan "Bratayuda Jaya Binangun", dan berakhir dengan kemenangan pihak Pandawa terlepas berapa besar pun kurban yang harus jatuh. Sedangkan babad Mataram, yang mungkin bisa dipandang sebagai "perwakilan Jawa" pada jaman nya, sejak itu tidak
pernah mengenal lagi perang untuk sesuatu nilai. Tidak pernah lagi berinisiatif ofensif. Impian nya pun impian lesu tentang Ratu Adil, yang tak berdarah dan tak berdaging, dan dibangun di atas seribu satu ramalan Jayabaya dan semacamnya, atau
tafsir tafsir yang dipaksakan atas "Jaka Lodang" dan "Kalatida" dari Ranggawarsita. Tidak bisa lain, karena keagungan kerajaan Jawa memang sudah habis bersama dengan
tahun candrasangkala jatuhnya Majapahit: "sirna hilang kartaning bumi" (hilang lenyap keagungan negri).

Mengusut latar belakang mitos
ENTAH lidah atau tangan siapa yang pertama tama mendoktrin kan mitos Lara Kidul itu. Tapi pastilah dari lidah atau tangan yang memang memenuhi syarat syarat kepujanggaan. "Wedatama", yang mem-p4-kan 6) keagungan Senapati berikut mitos Lara Kidul, berasal dari paro sampai perempat terakhir abad ke-19. Kira kira satu abad sebelumnya, tepat nya 11 November 1743, VOC memang telah menodong tanda tangan Paku
Buwana II di pembaringan sakit nya. Dan dari surat todongan itu (agaknya semacam Supersemar Suharto), didapat lah hasil hasil oleh VOC:
(1) sepanjang pantai utara Jawa, dan wilayah sejauh 6 Km
ke pedalaman dikuasai VOC;
(2) semua Bupati pesisir utara Jawa, sebelum mulai
berfungsi, harus bersumpah setia kepada VOC.
Itulah angka tahun ketika kerajaan Jawa secara definitif kehilangan kekuasaan nya atas laut utara. Dan tahun itu (1743), kira kira hanya selang dua dasawarsa saja dari "Babad Karangbolong". Oleh karenanya sejak itu, orang mengadakan
selamatan dan upacara, setiap kali sebelum turun ke gua, untuk mengutip sarang burung. Selamatan dan upacara yang dipersembah kan bagi Dewi Lampet. Upacara ini disertai dengan pergelaran wayang kulit yang mengambil lakon "Dewi Lampet", sebuah nama dan versi lain dari tokoh Dewi Laut Selatan yang satu itu juga: Nyai Lara Kidul (baca: "Histoire de Dewi Lampet: Le Mythe de la Deesse de la Mer du Sud a Karang Bolong" , Claude Guillot; Archipel 24/1982; hal. 101-06).
Tapi semuanya itu tentu tidak berarti bahwa mitos Lara Kidul ini mulai (di)timbul(kan) pada sekitar tahun tahun tersebut. Jauh jauh hari pada senja riwayat Kerajaan Demak, wawasan tentang keadaan dan pengarahan politik telah dibisik
kan Sunan Kalijaga kepada Mas Karebet alias Jaka Tingkir, kelak Sultan Adiwijaya di Pajang. Tanpa menyebut masalah armada dagang berikut ancaman meriam meriam Spanyol,
Portugis, Belanda dan Gujarat di laut utara [tapi wali yang arif ini pasti mencatat di ingatan nya dua kali pengalaman kekalahan Pati Unus di Malaka], diperintah nya Karebet: pertama, agar tidak mempertahankan Demak, tapi membangun
pusat bakal kerajaan nya di pedalaman; dan kedua, agar kerajaan nya kelak tidak bersandar pada para "dagang layar" di laut, tapi pada kaum "among tani". (baca: Atmodarminto, Babad Demak Jarwa, Penerbit "Pesat" 1954).
"Carilah bakal pusat kerajaan mu itu di dekat Prambanan,
di pinggir Kali Kuning sana!" Begitu kira kira nasihat
Kalijaga pada Mas Karebet. Tinggal kan Laut Utara, mundur dan
masuk ke pedalaman.
"Arus sudah berbalik!" Kata Pramudya
Ananta Toer.
Revaluasi atas wawasan situasi objektif, yang
meninggalkan konsep wawasan nusantara bahari, diuji penjabaran nya terutama oleh Sultan Agung Anyakrakusuma (1612-45). Tapi ternyata mengalami kegagalan. Dua kali ekspedisi ke Betawi dikirim (1628 dan 1629), dua kali pula gagal. Bukan saja sama
sama dedel duwel dengan VOC di Betawi (konon J.P. Coen berhasil dipenggal kepalanya oleh lasykar Mataram?), tapi juga harus menghadapi pemberontakan "golongan ketiga" yang sedang tumbuh di pedalaman Mataram. Pemicu pemberontakan ini, agaknya, jika kita mencermati dongeng rakyat "Pranacita - Rara Mendut", akibat semacam "krismon" yang dicoba hendak diatasi dengan (karena belum ada IMF!) politik perpajakan. Begitu juga
oleh sabotase besar besaran dari para "bupati pesisir", sepanjang barat Semarang sampai Rengasdengklok. Sayang "benang merah" tutur Jawa ini kurang diangkat, baik oleh YB. Mangunwijaya maupun oleh Ami Prijono, masing masing dalam
novel dan film nya tentang Rara Mendut.

Lahir dari konsep defensif
G.J.Resink benar, mensinyalir mitos Lara Kidul ini,
dengan menghubungkan nya dengan armada armada Spanyol, Portugis dan Belanda yang dalam masa itu sudah malang melintang di Laut Jawa ("Mers Javanaises"; Archipel 24/1982, hal. 97-100). Namun demikian ini tentu saja tidak berarti, bahwa kepercayaan pada ruh penguasa laut belum ada di Jawa sebelum masa itu. Sebutan "nyai" itu sendiri, bentuk feminin untuk "kyai", sejenis honorefik prefiks bagi orang tua yang
dimuliakan, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Termasuk dalam yang akhir ini, terutama yaitu arwah "bahureksa" yang di lain tempat disebut "pamali" (Buru), "danyang" (tentu dari "da" dan "hyang"), dan lain lain.
Nyai Lara Kidul konon berparas cantik. Beda dengan Durga (Umayi) atau si Janda dari desa Girah, Calon Arang. Tapi wataknya? Jelas, tidak pernah melempar senyum barang secercah pada "kawula cilik". "Lampor" nya bikin takut anak anak. Ia
juga luar biasa pencemburu pada perempuan tani di desa. Jika gadis gadis desa dan gunung itu, satu kali setahun, pada kesempatan hari raya Lebaran ingin bergembira ria di laut, bukan main banyak pantangan mereka. Tidak boleh berbaju warna
"gadung", "gadung melati", "jingga", dan sebagainya; tidak boleh berkain "poleng alit", "teluh watu" dan semacam nya. Juga pada penduduk desa umumnya. Ini terjadi sangat hebat, misalnya, di sekitar tahun 1956. Dihamuk nya rakyat
Gunungkidul yang miskin tak berdaya itu. Gelombang Laut Selatan bergulung gulung menghempas pantai, sambil melepas berjuta juta balatentara yang berupa tikus tikus. Dan dimangsanya segala apa saja. Bukan saja tumbuhan dan hasil bumi, bahkan ternak dan bayi anak anak manusia juga dimakan.
Lalu, sekali lagi terjadi pada tahun 1946. Ketika itu Nyai Lara Kidul memerlukan tambahan balatentara, guna memerangi tentara Nica yang musuh Mataram, dan juga musuh Republik. Maka untuk rekrutering balatentara lelembut itu, dibunuhinya
rakyat dengan menyebar wabah pes tanpa pardon! (Yuyud! Ini positif atau negatif, coba? Ironis ya Mas Wah? Jika mitos telah berhasil ditanamkan.)

Penutup
Menghadapi mitos, legenda, saga dan sebangsanya, bukan lah "who's who" nya yang penting. Tapi "mengapa" nya, lalu "bagaimana" nya. Di situ lah soal nya. Maka itu, menurut hemat saya, bukan soal beratus nama dan beribu versi penuturan yang
masalah. Namun, karena terperangkap keasyikan mencari tahu "apa siapa" nya itu, orang terkadang lantas tergelincir berasyik masyuk di dalam "dichtung" kejadian nya saja. Bung Karno, dalam ceramah di Universitas Gajahmada (1954?) menyi- kapi legenda Nyai Lara Kidul ini dari konsep impian wawasan nusantara bahari. Juga di dalam
"Sarinah", diceritakannya tentang mitos laut bangsa bangsa Timur Tengah, yang mengandung kisah kisah perjuangan mereka dalam menunduk kan laut. Demikian juga Bima. Tak kurang gagah dan perkasa nya pula tokoh idola Bung Karno itu. Ada satu kali
ia memang kompromi dengan Nagaraja di Saptapratala. Tapi itu terjadi bukan lantaran Nagaraja berputri Nagagini yang jelita, melainkan karena keadaan darurat. Bahwa ia harus menyelamatkan empat saudara saudaranya dan Kunti, ibunya, dari pengejaran
Kurawa, sesudah kegagalan usaha pembunuhan dalam peristiwa
judi di Balai Sigalagala itu. Selebih nya paling tidak tiga kali Bima telah bertempur mati matian, dan berhasil mengalah kan tokoh tokoh bahureksa sakti: Hidimba (Arimba), raksasa penunggu pohon randu alas; dua raksasa kembar penunggu gunung;
dan seekor naga laut dalam kisah "Dewaruci". Konon kisah "Dewaruci" berasal dari jaman Mamenang (Isyanawikrama alias Empu Sindok), sekitar enam abad lebih tua dari jaman Mataran Senapati.
Kisah kisah perjuangan dan kemenangan anak manusia Jawa terhadap arwah bahureksa seperti itu, banyak terdapat baik dalam dunia wayang maupun dalam dongeng rakyat.
Adanya berbagai versi penuturan mitos tentang laut, menandakan juga adanya berbagai tokoh bahureksa laut di berbagai daerah kebudayaan. Tapi, beda dengan mitologi Hindu yang memandang laut sebagai laki laki (Dewa Waruna), di
Indonesia (seperti di Mesir) bahureksa laut mendapat bentuk sosok perempuan. Seperti halnya bumi, tanah dan air, laut merupakan unsur pengandung - pelahir - dan penyusui kehidupan.
Rakyat Buru selain mengenal Ina Kabuki, ratu yang bertahta di dasar Teluk Kayeli, juga mempunyai tokoh Boki Ronja(ng), "pamali' atau bahureksa sungai Wai Apu.
Bentuk feminin itu barangkali juga karena, di hadapan langit, laut terletak di bawah. Dari dunia pedalangan sering kita dengar kata kata, diucap kan terhadap tokoh yang akan dikenai senjata pamungkas; "tumengaa Bapa Angkasa, tumungkula
Babu Pertiwi" (tengadah lah pada Bapa Langit, dan tunduk lah
pada Ibu Bumi". Gagasan pemikiran demikian, bahwa "bapa" (laki laki) adalah langit, dan "ibu" (perempuan) adalah bumi, sesuai dengan konsep susunan bangunan lingga dan yoni.
Kemanunggalan Mataram dan Laut Selatan adalah mutlak, karena Laut Utara tidak lagi memberi lebensraum. Kesatu- tubuhan Senapati - Lara Kidul adalah mutlak, karena itu ialah kesatuan nya antara langit dan bumi, antara lingga dan yoni.
Mitos Nyai Lara Kidul sebuah konsep yang mempunyai akar sejarah pada "Wahyu Majapahit", mempunyai dasar ideologi pada dua aspek "gender" dalam satu tubuh (bandingkan dengan sesaji "ardanareswari" di Bali), dan merupakan antropomorfi dari
wawasan bahari Kerajaan Mataram yang telah hilang.

Minggu, 03 Oktober 2010

bisnis steam di daerah cibarusah bekasi

steam adalah salah satu bisnis yang berkecimpung di dunia pencucian,steam ini sudah ada sejak tahun 2005 omset dalam mencuci ini sehari bisa mencapai RP.140 rbuan,dalam usaha ini kendalanya biasanya adalah kerusakan pada mesin steam.apabila terjadi kerusakan dalam mesin bisa mempengaruhi penghasilan yang di dapat.apabila musim hujan bisnis ini bisa naik pengasilannya hingga 50% tapi apabila di musim kemarau bisnin ini menurun penghasilannya.

Jumat, 01 Oktober 2010

 ILMU ALAMIAH DASAR

ILMU ALAMIAH DASAR adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun
Contoh                  : bencana banjir, tanah longsor, gunung meletus
Contoh benda alam :batu,air,angin dsb.

Ilmu sosial (Inggris:social science) atau ilmu pengetahuan sosial (Inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
Contoh                   :saling membantu satu sama lain nya,gotong royong.

ILMU BUDAYA  : Ilmu yang mempelajari tentang kebiasaan, adat istiadat, atau aturan-aturan yang mengatur
                               semua tingkah laku masyarakat yang dilestarikan secara turun-temurun.ilmu budaya ini sudah di tanamkan sejak dini dan sampai kapan pun akan terus ada.
Contoh                 :tarian jaipong dari suku sunda,kecak dari bali dsb.


Perbedaan antara ilmu alamiah, ilmu sosial, ilmu budaya


Ilmu alamiah : lebih mempelajari tentang alam dan seisinya,seperti benda benda mati dan benda hidup.
Ilmu sosial    : lebih mempelajari tentang interaksi sosial dalam masyarakat
Ilmu budaya : lebih mempelajari tentang adat istiada dan aturan aturan tiap suku yang ada d indonesia.